Plt Bupati Jangan Alergi Kritik, Suhardiman Pernah Juga Di Dewan

Telukkuantan,metrosumatranews.com.
Anggota DPRD Kuansing Romi Alfisah Putra, SE sebenarnya enggan berbalas tanggapan dengan Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby mengenai kinerjanya sebagai pimpinan di Pemkab Kuansing yang dinilai sibuk “kulak mudiak” tanpa ada arah yang jelas dalam mewujudkan visi misi atau janji kampanye pada Pilkada 2020 lalu.

“Ah, malas sebenarnya saya saling balas lewat media soal ini. Daripada sibuk “kulak mudiak”, bagusnya, Suhardiman itu tunjukkan saja komitmennya untuk merealisasikan visi misi atau janji selama kampanye kemarin,” kata Romi yang menanggapi santai tanggapan dari Suhardiman Amby yang meminta dirinya agar memahami tupoksi masing-masing kepada wartawan, Selasa (7/2/2022).

Bukankah menurut Romi, Suhardiman Amby itu juga pernah menjadi anggota dewan. Harusnya, Suhardiman memahami tupoksi lembaga legislatif tersebut. Dan menurutnya, Suhardiman malah memilih berkoar lewat media membantah kritik tersebut.

“Harusnya Pak Suhardiman Amby tu tahu, tugas dewan itu juga melakukan pengawasan atau kontrol terhadap kinerja pemerintah. Jadi, kalau saya disuruh memahami tupoksi masing-masing, harusnya dia tahu, itu bagian dari kontrol yang saya lakukan. Karena kami ini dibayar untuk mengkritisi kinerja pemerintah yang keliru,” tegas Romi.

Karena Ketua Komisi III DPRD Kuansing itu khawatir, masyarakat yang sudah berharap kepadanya pada Pilkada 2020 lalu, terabaikan. Karena komitmen dalam mewujudkan visi misi dan janji kampanyenya tidak jelas.

“Wajar dong saya selaku perpanjangan tangan masyarakat mempertanyakan itu kepada Suhardiman Amby. Karena saya diberi tugas untuk itu oleh undang-undang. Dan undang-undang yang mengamanahkan saya untuk mengawasi kinerja pemerintah itu. Kalau bapak sibuk “kulak mudiak” tentu kapan urus masyarakat,” sindir Romi.

Romi sendiri tidak persoalkan tanggapan dari Plt Suhardiman yang menilai, perda dilahirkan oleh DPRD Kuansing sekarang ini. Karena, pihaknya di lembaga DPRD itu setiap ambil keputusan itu kolektif kolegial.

“DPRD itu ngambil kebijakan itu bersama. Kolektif kolegial. Bukan tergantung saya sendiri. Harusnya Suhardiman juga paham itu. Percuma dong dia pernah jadi dewan. Fokus aja kerja ya Pak Datuk. Heee,” demikian sindir Romi lagi menanggapinya santai.(rls/Hari).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *